Friday 8 April 2011

Gandrung

Gandrung



Seketika seperti memendam gunung
Sesak menyeruak di jantung
Juga harum bunga kecubung
Menelikung tak urung
Pada balung
Dingin terpasung

Oh' detak detak yang terpasak
Limbung apa meriwayat
Rasa yang mengurat
Berserakan menjerat
Tercekat

Ning, aku pelipat jarak
Yang di cipta pekat
Pada mendung kotaku
Pada reranum bunga sepatu
Yang merimba rimbun aromamu

Oh' kian mengikat jiwa
Kian memikat sukma
Mengila
Mengila
Mengila

Tanpa daya
Bahkan pun tiada


A. Sasmita
Purwodadi,
06 April 2011

Thursday 7 April 2011

Sepasang mata

Sepasang mata



Sayang, malam menidurkan kita
Berdua dalam jambangan asmara
Tempat bebunga tumbuh dan mekar
Mengakar tanpa tawar
Ialah cinta

Sayang, cinta itu bergula
Bergila rintihan bara
Membakar apa saja
Juga nafas yang panas
Mereka memerah
Membara didih di rasa
Raga kita bagai samudera
Yang mencintai bahtera

Sayang, bahtera itu kita
Bersama menyatu di sukma
Mencoba menemu resah lelah dunia
Saling munujah munajat doa doa
Setia

Sayang, kita sepasang doa
Yang mengangkasa
Pada sepasang mata
Yang tak perlu air mata



A. Sasmita
Purwodadi,
04 April 2011

Wednesday 6 April 2011

Di angin

Di angin



Dingin
Gerus tulang
Karena malam
Menikam letih
Tertanam tajam
Lebam lebam

Kulit
Kerut melilit
Karena malam
Sebentar terbenam
Teruntai rintih
Perih

Di angin itu
Menyelimut
Denyut akut

Maut
Jangan takut



A. Sasmita
Purwodadi,
29 Maret 2011

Tuesday 5 April 2011

Sendiri

Sendiri


Digenapi sepi
Demam gendam sunyi
Karam tanpa tepi
Merupa api

Wajah wajah matahari
Bersyair sepanjang nadi
Tentang elegi
Di hati

Hati
Hati ini

Hati ini
Hati

Hati
Hati ini

Hati ini
Hati

Hati
Hati ini

Hati ini
Hati

Hati
Hati ini
Hati ini
Hati ini

Berbunyi
: kau!


A. Sasmita
Purwodadi,
26 Maret 2011

Monday 4 April 2011

Tanah leluhur

Tanah leluhur




Tanah leluhur kita
Masihkah merah
Sewarna darah
Atau telah rebah
Nyaris punah

Dahulu
Setelah akad
Semua mengikat tekad
Tak perlu huruhara
Apalagi duka cita

Tanah
Kita jejaki bersama
Air
Kita renangi bersama
Udara
Kita hirupi bersama
Sama rata sama rasa

Aku, kau dan mereka
Senyatanya sama
Insan yang merdeka

Sekarang
Air mata
Tipu daya
Angkara
Loba
Kuasa
Bertahta tanpa iba

Indonesia, kau hendak kemana?



A. Sasmita
Purwodadi,
17 Maret 2011