Sigaran nyawa (dua)
Akhirnya kita berjodoh
Seharum waktu meramu kisah
Di ranum senyum bebunga hati
Semua tak lagi diam
Juga tak lagi padam
Di gula gila lelaku batu
Yang melangkah genggam harapan
Yang ukiri janji arah awal tujuan
Yang susuri jalan jalan garis tangan
Denganmu, Ning
Hanya denganmu
Tanpa ragu berperahu
Arungi debar getar laut kehidupan
Kita telah naikan layar
Karena aku telah pinang Tuhan
Melingkar manis di jari tangan
A. Sasmita
Purwodadi,
20 April 2011
Saturday, 30 July 2011
Tuesday, 26 July 2011
Pecandu
Pecandu
Tiba tiba langit ungu
Dan malam seperti jalan yang berliku
Di nadiku bulan putih telah bersemayam
Lahirkan bentuk lain kehidupan
Yang mungkin bagi kalian adalah kapal yang karam
Siapa yang tau, aku menghisap harapan
Tentang segala yang telah mengendap
Tentang segala yang tak pernah genap
Gelap, sesak dan pengap
Kata siapa aku terperangkap?
Kata siapa aku terperangkap!
Cukup biarkan aku mengerang
Cukup biarkan aku meregang
Mati sendiri
Tak terkenang
Siapa yang tau, aku menghisap harapan
A. Sasmita
Purwodadi,
20 Juli 2011
Tiba tiba langit ungu
Dan malam seperti jalan yang berliku
Di nadiku bulan putih telah bersemayam
Lahirkan bentuk lain kehidupan
Yang mungkin bagi kalian adalah kapal yang karam
Siapa yang tau, aku menghisap harapan
Tentang segala yang telah mengendap
Tentang segala yang tak pernah genap
Gelap, sesak dan pengap
Kata siapa aku terperangkap?
Kata siapa aku terperangkap!
Cukup biarkan aku mengerang
Cukup biarkan aku meregang
Mati sendiri
Tak terkenang
Siapa yang tau, aku menghisap harapan
A. Sasmita
Purwodadi,
20 Juli 2011
Subscribe to:
Posts (Atom)