Friday 8 October 2010

Mengenang hujan, air mata menggenang

Mengenang hujan, air mata menggenang


Hujan macam apa sebenarnya ini, kekasih?..

Duh, tiba tiba angin selalu risih berbisik berisik mengusik dingin yang mendadak berternak hingga beranakpinak ingin yang makin

Bukankah mendung tak lagi mengandung urat urat riwayat, kekasih?

Dan bahkan juga sayap sayap malaikat selalu mendekap kita erat rekat tersurat di jejak yang terlewat

Dan bahkan telah melahirhadirkan anak anak bintang yang senantiasa kita sebut kenang

Duh. Air mata ini, kekasih


Menggenang


Purwodadi,
07 Oktober 2010

No comments:

Post a Comment