Mengenang hujan, air mata menggenang
Hujan macam apa sebenarnya ini, kekasih?..
Duh, tiba tiba angin selalu risih berbisik berisik mengusik dingin yang mendadak berternak hingga beranakpinak ingin yang makin
Bukankah mendung tak lagi mengandung urat urat riwayat, kekasih?
Dan bahkan juga sayap sayap malaikat selalu mendekap kita erat rekat tersurat di jejak yang terlewat
Dan bahkan telah melahirhadirkan anak anak bintang yang senantiasa kita sebut kenang
Duh. Air mata ini, kekasih
Menggenang
Purwodadi,
07 Oktober 2010
No comments:
Post a Comment