Puisi terakhir
Malam ini, aku melangitkan renung doa doa
Senandung paling palung dari air mata
Ketika bunga berbunga merah sewarna tanah
Lahirhadir di pusara relung raung mata air hati
Kepada darah nanah yang memerah luka
Karena tertujah tajam pisau puisi kata
Dalam diri, aku langitkan lagi renung doa doa
Senantiasa aku kaitkan kidung asa dan cinta
Agar dapat menenun mendung menjadi cahaya
Duh, Gusti...
Saat begini mengapa hujan bertandang
Karena ketika hujan, aku tak tau jalan pulang
Ning, sekarang aku tau dimana surga
Bukan hanya kaki ibu yang terbaca
Ada hati, rasa, jiwa, tawa, gembira, cinta, kasih, rindu, sendu, tangis, rintih, sedih, pedih, duka, lara, derita, nafas, cemas, ruh, darah, dan tubuhnya
Semua itu surga, kekasih
Semua itu bahagia, kekasih
Ini puisi terakhir
Karena aku kembali lahir
Rembang, 18 Oktober 2010
indah.....
ReplyDeleteterima kasih...
ReplyDelete