Punggung
Diketika waktu mendadak rubah
Aku sempat biarkan punggung ini rebah?
Ketika Ia titipkan sesuatu
Apakah Ia seyakin itu ke aku
Lalu seketika semua telah di tentukan
Tak mungkin tak ada jalan
Baiklah aku lebarkan punggung itu
Bahkan telah serupa layar layar di perahu
Ketika harus ada yang dikorbankan
Aku korbankan hati
Walau kian berkobar
Walau masih berdebar
Binar ini aku biar
Dan aku tatap nanar
Tapi aku yakin itu benar
Memang hidup pilihan
Moga kau pilihan Tuhan
Purwodadi,
17 November 2010
No comments:
Post a Comment