Thursday 2 September 2010

Embun

Embun

Senyum embun memupuk pucuk daun
Ilalang gelisah di fajar yang melamun
Mentari tak tampak batang hidung
Padahal burung nuri telah berdendang

Dan mendung mengepal ke utara
Bagai deret tentara menuju medan laga
Bersenjata apa saja
Bertameng cuma kulit dada
Yang telah beratus musim duka
Tak bersandang kecuali usangnya, gersangnya, kutang

Seperti cerita masa kecil
Di ninabobokan ibu dan si kancil
Dan setelahnya aku selalu lelap dan tidur
Mencoba mimpi mimpi, ku kail
Ku dapat hanya gigil dan krikil yang cuil

Senyum embun tak pernah hilang
Walau hujan tak terbendung


Karena..
Aku pulang!


Purwodadi - Rembang,
14 Agustus 2010

No comments:

Post a Comment