Wednesday 22 December 2010

Sigaran nyawa

Sigaran nyawa


Katanya kita berjodoh
Menyatu di bebunga waktu
Lantas menetas mengerus batu

Kadang air, air mata menandai tiap peta
Juga jarak, jejak tanggal serak sesak di sajak
Pun hati, jiwa ini nyanyi nyata nyala di puisi

Siapa menggulai gila malamku
Kaukah, menggarami kalam karam kelamku
Hingga tak kurasa legam, lebam dan terbenam

Inikah batas yang selalu terang
Tanpa semut semut mendung awan

. . . ., ingin kususuri
Jalan jalan garis tangan
Denganmu


A. Sasmita
12 Desember 2010

No comments:

Post a Comment