Sigaran nyawa
Katanya kita berjodoh
Menyatu di bebunga waktu
Lantas menetas mengerus batu
Kadang air, air mata menandai tiap peta
Juga jarak, jejak tanggal serak sesak di sajak
Pun hati, jiwa ini nyanyi nyata nyala di puisi
Siapa menggulai gila malamku
Kaukah, menggarami kalam karam kelamku
Hingga tak kurasa legam, lebam dan terbenam
Inikah batas yang selalu terang
Tanpa semut semut mendung awan
. . . ., ingin kususuri
Jalan jalan garis tangan
Denganmu
A. Sasmita
12 Desember 2010
No comments:
Post a Comment